Mungkin sebagian dari anda sering mendengar tentang kain
beludru namun hanya sedikit yang mengetahui secara pasti apa itu kain beludru.
Contoh permukaan kain velvet/beludru |
Didalam dunia fashion (khususnya wardrobe), kain beludru
sempat memiliki masa keemasannya di tahun 2000an awal. Karena bahannya yang
mengkilat, kain beludru secara tidak langsung akan menambahkan kesan ‘mewah’ kepada item yang anda buat.
Saat ini beludru telah melanglang buana ke hampir beberapa
item yang sering kita gunakan, antara lain adalah tas, pakaian hingga ke kursi
jok/sofa.
Bagi anda yang belum tahu, kain beludru ini memiliki nama
formal yaitu kain ‘velvet’. Pada awalnya
kain beludru ini terbuat dari bahan sutera alami yang tentu memiliki harga yang
sangat tinggi. Namun seiring berkembangnya jaman, banyak orang yang berinovasi
guna mendapatkan kain velvet yang persediaannya selalu terjamin dengan harga
yang terjangkau.
Buktinya kini anda bisa mendapatkan kain velvet/beludru ini
dengan harga dibawah Rp. 50,000 saja! Bila dahulu kita harus menggunakan serat
sutera guna membuat kain jenis ini, sekarang kita hanya membutuhkan bahan rayon
dan juga katun sebagai bahan bakunya.
Bila dibandingkan dengan kain lainnya, kain beludru ini
tergolong kain yang unik. Keunikannya dapat terlihat jelas ketika anda mengusap
kain tersebut (usapan sesuai dengan arah kain). Usapan yang berlawanan arah
dengan struktur kain beludru akan membuat kain terlihat lebih gelap dan bila
anda mengusapnya sekali lagi searah dengan struktur kain, kain tersebut akan
terlihat normal kembali.
Keunikannya ini biasa disebut sebagai efek ‘siang – malam’. Karena adanya keunikan
ini, sangat sulit untuk membuat imitasinya.
Sebagian orang yang baru pertama kali melihat kain beludru
kemungkinan akan mengatakan bila kain jenis ini adalah kain jadul. Bila anda
adalah salah satunya, mungkin anda kurang melihat keunikan kain jenis ini lebih
dalam.
Di dalam dunia perkainan, ada sebuah istilah yang disebut
dengan nama ‘embos’. Teknik ini
adalah sebuah teknik yang akan ‘menekan’
kain dengan sebuah cetakan berkompresi dan suhu tinggi sehingga kain yang
awalnya polos menjadi lebih menarik.
Contoh motif embos pada kain beludru/velvet |
Embos sendiri bila dilihat secara sekilas akan terlihat
seperti kain yang dicetak, tapi jangan salah bila efek kain velvetnya tidak
hilang setelah melewati proses ini. Terkadang kain yang awalnya terlihat
biasa-biasa saja, setelah melewati proses ini akan terlihat sangat berbeda.
Harga kain jenis ini dapat dengan mudah ditentukan dari
tinggi-pendeknya bulu dari kain tersebut. Semakin tinggi bulunya (dalam konteks
ini semakin halus ketika dipegang) maka harganya akan semakin tinggi pula.
Karena adanya bahan rayon yang terkandung di dalam kain
jenis ini, warna mengkilat adalah salah satu nilai tambah yang dimiliki oleh
kain ini.
Kain beludru yang digunakan untuk wardrobe sangat berbeda
dengan kain yang digunakan untuk upholstery (cover jok) walaupun secara
penamaan sama. Kain yang digunakan untuk wardrobe sama sekali tidak memiliki
coating (lapisan di bagian bawah) yang bertujuan untuk menempelkan bulu.
Sedangkan pada kain beludru untuk upholstery, coating adalah
sebuah kewajiban mengingat kain upholstery memiliki spek yang lebih tinggi.
Contoh coating pada kain velvet/beludru |
Sebagai informasi, kain upholstery harus melewati beberapa
macam tes seperti:
- Tes tarikan kain
- Tes gesekan kain
- Tes beban kain
Karena bahannya yang lebih berbulu bila dibandingkan dengan
kain jenis lainnya, perawatannya pun memiliki teknik khusus. Bila kain yang
anda miliki terkena noda, anda dapat dengan mudah mengusapkan kain yang sudah
dibasahi dengan air sabun tanpa ditekan.
Contoh penggunaan kain velvet/beludru sebagai cover jok/sofa |
Setelah noda tersebut terangkat, gunakan hair dryer untuk
mengeringkannya. Adalah sebuah kesalahan fatal bila anda menjemur kain velvet
yang masih basah (hal ini akan mengakibatkan struktur kain berubah drastis). Menjemur
kain velvet dapat dilakukan setelah kain tersebut benar-benar kering.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar