Menyambung artikel saya sebelumnya, kali ini saya akan
membahas mengenai Linen yang kini sedang ramai diperbincangkan oleh
orang-orang, terutama mereka yang menganut paham minimalis.
Sama halnya seperti katun, linen merupakan serat alami yang
diolah sedemikian rupa sehingga bisa kita gunakan sebagai bahan baku kain
maupun kertas.
Contoh penggunaan kain linen pada sofa rotan |
Saat ini hampir semua produk yang kita miliki berbahan dasar
linen (komposisi linen biasanya tidak 100%) seperti celemek, tas, handuk, cover
sofa dan sebagainya. Budaya linen ini sudah kita kenal pada 5000 tahun sebelum
masehi, tepatnya oleh bangsa Mesir.
Budaya linen ini seiring berjalannya waktu terus berkembang
dalam desain, penggunaan dan juga komposisinya. Karena bahan bakunya sendiri
merupakan tanaman yang tidak tumbuh sepanjang waktu, ketersediaan linen tidak
dapat diprediksi. Hal inilah yang secara tidak langsung membuat harga linen
sendiri lebih mahal bila dibandingkan dengan bahan baku alami lainnya.
Linen sendiri tidak memiliki warna yang konsisten. Ketika musim
penghujan tiba, warna linen akan lebih condong ke warna hijau. Dan saat musim
panas tiba, warnanya akan mengarah ke kuning. Hal inilah yang membuat linen
menjadi unik.
Semua barang yang dibuat menggunakan bahan baku linen tidak
akan sama 100% bila dibandingkan dengan barang lainnya yang diproduksi ditempat
yang sama. Seperti dijelaskan di atas, linen didapatkan dari serat alami yang
membuatnya unik. Karena hal tersebut, biasanya hanya ada 1 pilihan warna untuk
linen yaitu warna cream.
Bila anda bertanya mengapa pilihan warnanya terbatas, hal
itu sengaja dilakukan untuk menjaga kesan ‘alami’
linen itu sendiri. Bila anda perhatikan kain dengan komposisi linen di atas
20%, anda akan mendapatkan sedikit ‘noda’
pada kain tersebut. Noda itulah yang menandakan bila kain tersebut memang
terbuat dari linen.
Pemberian warna akan menghilangkan kesan tersebut dan pada
akhirnya kain yang anda miliki akan terlihat seperti kain standar pada umumnya.
Pada pembuatannya, linen biasa dipadukan dengan bahan baku
katun dan juga polyester. Semakin banyak kandungan linen yang terdapat pada
kain, maka tampilan ‘natural’ akan
semakin terlihat.
Dalam penggunaan keseharian kita, linen biasanya dipadukan
dengan bahan alami lainnya. Sebagai contoh ketika linen digunakan sebagai seat
cover (atau bahan jok), biasanya akan dipadukan dengan rotan sintetik atau
alami.
Bagi anda yang menganut paham minimalis, penggunaan kain
linen patut dipertimbangkan. Karena warnanya yang natural, linen dapat ‘berbaur’ dengan mudah bila disandingkan
dengan cat tembok berwarna putih atau abu.
Saat ini kebanyakan orang khawatir akan harga linen yang
mungkin terlalu tinggi, namun jangan khawatir bila saat ini sudah ada
subtitusinya berupa kain ‘linen look’
yang tidak mengurangi nilai estetika sebuah kain linen.
Contoh konstruksi kain linen dan katun |
Kain linen look ini secara struktur adalah campuran dari
katun dan juga polyester atau ada juga yang 100% polyester. Dikatakan linen
look dikarenakan bila dilihat secara sekilas sangat mirip dengan kain berbahan
dasar linen, namun ketika dipegang barulah anda akan mengetahui apakah itu
linen atau bukan.
Karena linen berasal dari alam, feel dari kain tersebut ‘dingin’ bila disentuh, sedangkan kain
linen look sama sekali tidak memiliki feel tersebut.
Setelah membaca artikel ini, apakah anda tertarik untuk
mencari kain berbahan dasar linen?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar